BIRU-BIRU – Didampingi PAC Grib Subiru-biru, puluhan masyarakat tergabung dari lima desa di Kecamatan Biru-biru aksi damai di lokasi Bendungan Lau Sememe. Mereka menyampaikan keluhan atas “ketidak adilan” pemerintah terkait pembelian tanah yang dipakai untuk membangun bendungan Lau Sememe. Mereka tidak terima jika tanah mereka hanya dihargai 15 ribu permeter.
“Kami tidak terima jika tanah kami hanya dihargai 15 ribu permeter. Kami minta agar pemerintah berlaku adil kepada kami,”teriak salah seorang warga di lokasi bendungan Lau Sememe di Kecamatan Biru-biru, Rabu (23/10).
Dalam hal ini, mereka menyebut, pemerintah tidak layak menghargai 15 ribu tanah masyarakat permeter demi kepentingan pembangunan pemerintah.
“Sangat tidak layak kalau 15 ribu, kami minta 100 ribu permeter. Tidak adil, kami merasa ditindas,”cetus mereka.
Sementara itu, Ketua Grib PAC Biru-Biru Piter Tarigan didampingi Sekjennya, Super Barus mengatakan, jika kehadiran Grib untuk mendapingi masyarakat terkait keluhan yang mereka rasakan terhadap perlakuan pemerintah.
“Ada lima desa disini yang masyarakatnya merasa tertindas. Pemerintah ditidak memberi harga sesuai terhadap tanah masyarakat, cuma 15 ribu permeter. Sehingga mereka merasa tertindas,”ujar Piter kepada wartawan, Rabu (23/10).
Selain tidak memberi harga sesuai, lanjut dia, janji pemerintah untuk melakukan relokasi terhadap masyakat juga tidak terealisasi. Belum lagi, banyak jalan yang hancur akibat pembangunan ini.
“Jadi masyarakat disini benar-benar telah ditindas. Untuk kami PAC Grib Biru-biru akan berada dibarisan paling depan untuk menggiring permasalahan ini sampai ke pusat,”tegas dia.
Iapun berharap, agar permasalahan ini didengar oleh pemerintahan yang baru. Agar, dia bilang, masalah ini segera selesai dn tidak ada lagi masyarakat yang merasa tertindas dan diperlakukan tidak adil di negri sendiri.(ahmad)