MEDAN – Seorang santri muda, Abdillah Husni (15) tampak berkonsentrasi penuh. Mulutnya melantunkan ayat-ayat Alquran yang dihapalnya secara murattal.
Bacaannya tidak lambat namun tidak terlalu cepat. Tubuhnya bergoyang ke depan dan ke belakang terus membaca dan membaca ayat demi ayat. Setelah satu surah masuk ke surah lainnya.
Sementara, di depannya Ustaz Zakaria, selaku pimpinan Pondok Tahfizul Quran Kasyful Ulum Komplek Ameera, Kecamatan Patumbak, Deliserdang dan Ketua Yayasan Ustaz Iqbal serta tiga puluhan santri menyimak bacaan Abdillah Husni.
Sesekali dia terhenti membaca karena lupa. Dia terus memeras otak mengingat hapalan dan melanjutkan bacaan. Suasana hening. Hanya terdengar lantunan ayat Alquran dari Abdillah Husni.
Di penghujung Alquran, suaranya sempat terhenti. Dadanya seakan terasa sesak ketika akan membaca surah Al Ikhlas. Abdillah Husni yang akrab disapa Umar berusaha menahan tangis haru, dan meneruskan bacaan. Sejenak dia kembali melanjutkan membaca Surah Al Falaq. Suaranya kembali terhenti agak lama menahan gejolak emosi. Namun dia berusaha melanjutkan membaca Surah An Nas hingga akhir.
Begitu selesai membaca surah An Nas, langsung disambut takbir dari Ustaz Zakaria, Ustaz Iqbal serta puluhan santri lainnya. “Allahu Akbar…!” seru rekan-rekannya sampai tiga kali. Abdillah Husni langsung sujud syukur. Dia menyelesaikan bacaan Alquran 30 juz. Dia kemudian beranjak menyalami ustaz.
Abdillah Husni baru saja menyelesaikan Tasmi’ Qubro 30 Juz Alquran Bil Ghoib. Dia melantunkan ayat suci Alquran 30 juz tanpa melihat mushaf Alquran di depan ustaz dan puluhan santri lainnya.
Abdillah Husni melakukannya selama dua hari, Rabu dan Kamis, 25-26 September 2024. Mulai membaca Rabu, sehabis salat Subuh diselingi istirahat makan dan salat. Hari Rabu dia membaca 20 juz dan dilanjutkan Kamis 10 juz lagi.
Tasmi Qubro adalah sebuah istilah dalam dunia pendidikan Alquran yang merujuk pada sebuah acara atau sesi di mana seorang penghapal Alquran (hafiz) menunjukkan hasil hapalannya secara keseluruhan atau sebagian besar dari Alquran.
Abdillah Husni yang mengaku akrab disapa Umar ini belajar tahfiz selama 4 tahun. Persisnya ketika tamat SD dia belajar tahfiz di bawah bimbingan Ustaz Zakaria.
Anak Dusun 3 Melur, Gang Gardu, Pasar 7 Tembung ini mengaku bahagia bisa menuntaskan hapalannya 30 juz Alquran. Bahkan dia mampu menyelesaikan ujian akhir yang disebut tasmi’ qubro.
Soalnya, banyak juga beberapa rekan seperguruannya yang menuntaskan hapalan 30 juz, namun karena satu dan lain hal, tidak mengikuti tasmi’ qubro.
Anak bungsu pasangan Sulastri dan almarhum Poniman ini mengaku bersungguh-sungguh sampai akhirnya dia percaya diri ikut tasmi’ qubro. Dia mengaku sudah khatam hapalan bulan Desember tahun 2023 lalu. Namun dia terus melancarkan hapalan dengan murojaah (mengulang hapalan).
“Kalau lagi rajin, 10 juz per hari murojaah. Lagi malas lima atau tujuh juz per hari,” ungkapnya.
Ditanya apa rencana selanjutnya, anak penjual kue ini mengaku akan mengabdi dulu di Pondok Kasyful Ulum sekira setahun. Kemudian berencana melanjutkan ke pondok pesantren lain untuk mempelajari dan memperdalam ilmu agama.
Ustaz Zakaria juga mengaku bahagia melihat keberhasilan santrinya tersebut.
“Alhamdulillah dia berhasil menyelesaikannya dengan baik. Kesalahan seluruhnya di bawah 10 kali. Tasmi’ mulai Rabu hingga malam pukul 10 malam sebanyak 20 juz. Kamis lanjut dari juz 21 hingga tuntas,” jelas Ustaz Zakaria.
Menurut Ustaz, tasmi’ qubro ini menunjukkan bahwa santri tersebut benar-benar telah menghapal Alquran 30 juz dengan lancar. Bukan hanya setoran lalu ditinggal.
“Kita mengajarkan kepada santri, ketika mereka menghapal, mereka juga wajib mengulang (murojaah) dan menjaganya. Tasmi’ 30 juz ini bukti bahwa santri kita hapal 30 juz di dalam kepalanya,” tegas Ustaz Zakaria.
Menurut dia, agar dapat menghapal Alquran dengan baik, seorang santri harus berguru dengan seorang ustaz yang bacaannya juga bagus.
“Kalau guru bacaannya bagus, maka muridnya juga akan bagus. Kemudian, setiap hari ada murojaah. Di sini, kita tekankan tiga juz minimal sehari murojaah,” tambahnya.
Dia mengungkapkan, selama empat tahunan memimpin tahfiz, Abdillah Husni merupakan alumni kelima yang berhasil tasmi’ qubro. “Kalau yang khatam menghapal sudah ada belasan. Tapi mereka tidak ikut tasmi’ qubro karena berbagai alasan termasuk kuliah atau melanjutkan ke pendidikan lain,” sebut Ustaz muda tersebut.
Dia berharap, apa yang sudah dilakukan Abdillah Husni tersebut bisa memotivasi generasi muda Islam untuk menghapal Alquran. Paling tidak setiap anggota keluarga muslim ada salah satu yang menghapal Alquran. “Syukur-syukur hapalannya bisa mutqin dan mampu tasmi’ qubro,” tuturnya. (Ril)