Lintas Mengabarkan

Tahanan Polrestabes Medan Meninggal Dunia

MEDAN – Kematian mendadak seorang tahanan Polrestabes Medan, Budianto Sitepu, meninggalkan duka mendalam dan tanda tanya besar. Pria 45 tahun asal Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang ini ditemukan tewas dengan kondisi lebam di tubuhnya oleh sang istri, Dumaria Simangunsong, di Rumah Sakit Bhayangkara, Kamis (26/12/2024).

Budianto sebelumnya ditangkap oleh oknum polisi pada Rabu dini hari (25/12/2024), menyusul insiden cekcok yang terjadi ketika ia tengah menikmati acara minum-minum bersama teman-temannya. Namun, hingga dua hari setelah penangkapan, pihak keluarga tidak menerima pemberitahuan resmi apa pun terkait status hukum atau alasan penaha

Dumaria mengungkapkan bahwa penangkapan suaminya dilakukan tanpa surat tugas resmi. Ia juga mengaku tidak diberi akses untuk bertemu sang suami selama masa penahanan.

“Saya sudah memohon berkali-kali untuk bertemu suami saya, bahkan hanya untuk melihat dari jauh. Tetapi polisi sama sekali tidak mengizinkan. Tidak ada surat atau pemberitahuan resmi yang diberikan kepada saya,” ujar Dumaria dengan nada getir.

Menurut Dumaria, Budianto dalam kondisi sehat ketika terakhir kali ia lihat. Namun, saat ditemukan di kamar jenazah RS Bhayangkara, kondisi tubuh suaminya menunjukkan tanda-tanda kekerasan berat.

“Saya lihat tubuhnya penuh lebam, biru-biru, terutama di dada. Ini jelas bukan karena sakit biasa,” katanya sambil menangis histeris memeluk jenazah

Dumaria awalnya mendatangi Polrestabes Medan untuk mengetahui kondisi suaminya. Namun, ia terus dihalangi oleh pihak kepolisian. Pada Kamis (26/12/2024), Dumaria memutuskan untuk mencari langsung ke RS Bhayangkara setelah mendengar kabar bahwa suaminya dirawat di sana.

Saat berkeliling rumah sakit, Dumaria melihat bangsal jenazah yang didorong oleh petugas. Rasa penasaran membawanya mendekati bangsal tersebut. Betapa terkejutnya ia ketika melihat wajah jenazah itu adalah suaminya sendiri.

“Saya tak sangka itu suami saya. Badannya sudah penuh lebam. Padahal sebelum ditangkap, dia sehat-sehat saja,” ujarnya dengan mata be

Hingga saat ini, Kapolrestabes Medan, Kombes Pol. Gidion Arif Setyawan, belum memberikan penjelasan rinci terkait insiden ini. Ketika dikonfirmasi oleh awak media, Gidion hanya menyatakan bahwa pihaknya masih mendalami kasus tersebut.

“Saya masih butuh waktu untuk mengumpulkan informasi lengkap. Nanti akan kami sampaikan secara komprehensif,” ujarnya

Dumaria menegaskan bahwa ia akan membawa kasus ini ke Polda Sumut untuk mencari keadilan. Ia tidak terima suaminya, yang menurutnya tidak bersalah, harus meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan.

“Saya minta keadilan. Suami saya sehat ketika dibawa. Kalau memang salah, kenapa tidak diproses sesuai hukum? Kenapa harus sampai begini?” katanya dengan suara bergetar.

Kasus ini memunculkan sorotan terhadap dugaan pelanggaran prosedur dalam penangkapan dan perlakuan terhadap tahanan di Polrestabes Medan. Publik mendesak transparansi dan pengusutan tuntas atas kematian Budianto.

Hingga berita ini ditulis, masih belum ada perkembangan signifikan dari pihak kepolisian terkait penyebab pasti kematian Budianto Sitepu. Kasus ini menambah daftar panjang insiden dugaan kekerasan di lembaga penegak hukum yang memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak.(red)

Tinggalkan komen

Alamat email anda tidak akan disiarkan.