PAPUA BARAT DAYA – KKB Papua kembali melancarkan aksi brutalnya di Kabupaten Maubrat, Provinsi Papua Barat Daya. Kali ini, anggota Kelompok Separatis Teroris itu membakar alat berat yang sedang digunakan untuk membangun puskesmas di daerah itu.
Dalam insiden tersebut, tak ada korban jiwa. Namun kelompok kriminalis tersebut membakar habis sebuah alat berat, yakni eksavator, yang sedang diparkir di lokasi kejadian.
Eksavator tersebut sedang digunakan untuk menguruk lokasi pembangunan fasilitas pelayanan kesehatan atau puskesmas, di Kampung Ayata, Distrik Aifat Timur Bagian Tengah, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya.
Selain membakar alat berat tersebut, anggota KKB Papua juga membakar habis sejumlah bahan bangunan yang sudah ada di tempat tersebut. Selasa (31/10).
Tindakan KKB Papua tersebut memang sangat keterlaluan. Pasalnya, fasilitas kesehatan yang dibangun untuk kepentingan pelayanan kesehatan masyarakat itu, digagalkan pembangunannya oleh kelompok yang tak bertanggungjawab tersebut.
Bahkan ketika aparat keamanan tiba di lokasi pembakaran, anggota Kelompok Separatis Teroris tersebut masih melepaskan lagi serangkaian tembakan ke arah aparat keamanan.
Untungnya, tembakan itu tak mengenai sasaran. Dan, ketika dihujani tembakan balasan, kelompok penjahat itu pun langsung lari lintang pukang menyelamatkan diri.
Terungkap kabar, bahwa aksi pembakaran alat berat tersebut, dilakukan anggota KKB Papua Maybrat pimpinan Arnold Kocu. Kelompok itu tak menginginkan adanya pembangunan fasilitas umum oleh pemerintahan negara ini.
Makanya, kelompok tersebut kemudian berusaha menggagalkan pembangunan puskesmas itu dengan membakar alat berat plus bahan-bahan bangunan yang sudah ada di tempat tersebut.
Dari kabar yang viral di media sosial, api terlihat berkobar-kobar menjilat body eksavator. Tak terlihat satu buruh pun berada di tempat itu.
Tangkapan kamera memperlihatkan lokasi pembangunan puskesmas di wilayah Kampung Ayata, Distrik Aifat Timur Bagian Tengah tersebut, dikelilingi hutan lebat.
Lokasi pembangunan puskesmas itu pun sudah diuruk. Tampak pagar kayu mengitari lokasi pembangunan tersebut. Ada juga tumpukan besi di lokasi kejadian.
Saat aparat keamanan tiba di lokasi proyek, prajurit TNI Polri itu masih mendapati kobaran api sedang menyala, melahap habis alat berat tersebut.
Saat lokasi itu sedang diamankan, tiba-tiba terdengar bunyi tembakan dari dalam hutan. Anggota KKB Papua itu berusaha mengganggu prajurit TNI Polri yang diterjunkan ke lokasi tersebut.
Tangkapan kamera memperlihatkan lokasi pembangunan puskesmas di wilayah Kampung Ayata, Distrik Aifat Timur Bagian Tengah tersebut, dikelilingi hutan lebat.
Lokasi pembangunan puskesmas itu pun sudah diuruk. Tampak pagar kayu mengitari lokasi pembangunan tersebut. Ada juga tumpukan besi di lokasi kejadian.
Saat aparat keamanan tiba di lokasi proyek, prajurit TNI Polri itu masih mendapati kobaran api sedang menyala, melahap habis alat berat tersebut.
Saat lokasi itu sedang diamankan, tiba-tiba terdengar bunyi tembakan dari dalam hutan. Anggota KKB Papua itu berusaha mengganggu prajurit TNI Polri yang diterjunkan ke lokasi tersebut.
Saat melepaskan tembakan beruntun, prajurit TNI Polri sempat berusaha untuk berlindung. Namun tatkala tembakan itu dibalas dengan hujan tembakan, anggota KKB Papua itu tak lagi membalasnya.
Ini menandakan, bahwa anggota kelompok penjahat itu telah lari menyelamatkan diri. Anak buah Arnold Kocu itu berhasil dipukul mundur hanya dengan tembakan sesaat.
Setelah itu, tak terdengar lagi ada gangguan dari para oknum tak bertanggung jawab tersebut. Situasi di lokasi kejadian pun kembali senyap seperti sebelumnya.
Dalam kejadian itu, tak ada korban jiwa baik dari pihak prajurit TNI Polri, manajemen perusahaan yang mengerjakan proyek pembangunan gedung puskesmas tersebut maupun dari kalangan KKB Papua.
Bahkan hingga berita ini diturunkan, tak ada kabar sedikit pun mengenai korban jiwa. Tak ada pula kabar tentang korban luka akibat terkena tembakan atau benda tajam lainnya.
Dengan insiden ini, berarti dalam beberapa pekan terakhir, KKB Papua memperlihatkan taringnya di sejumlah tempat yang berbeda. Gejolak itu terjadi di Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Puncak, Kabupaten Pegunungan Bintang dan Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat Daya.
Di Kabupaten Yahukimo, KKB Papua menyerang para pendulang emas dan menewaskan 13 orang. Para korban tewas itu, ditemukan di dua lokasi berbeda. Demikian juga korban yang selamat, telah ditemukan sebanyak 82 orang.
Seusai kejadian penyerangan pendulang emas itu, KKB Papua kembali menyerang para pekerja bangunan puskesmas di Kampung Eromaga, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak.
Dalam insiden tersebut, satu korban dinyatakan tewas terkena tembakan dan dua korban lainnya luka-luka terkena benda tajam. Kedua korban luka itu telah dievakuasi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.(bil)