Lintas Mengabarkan

DPRD Medan Minta Polisi Buka Secara Gamblang Kasus OTT Bawaslu

MEDAN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Medan minta polisi buka secara gamblang kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

DPRD Medan minta polisi buka secara gamblang kasus OTT Bawaslu itu disampaikan Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Medan, Abdul Rani, kepada wartawan di Medan, Jumat (17/11/2023).

Selain ketiga terduga pelaku, Rani, juga meminta agar polisi mengusut semua pihak yang terlibat dalam kasus dugaan pemerasan tersebut dan mengungkapkannya ke publik.

“Siapa saja yang terlibat, apa benar hanya ketiga orang itu saja atau justru ada yang lain lagi. Inikan harus diusut dan diungkapkan secara gamblang kepada publik, mengingat Bawaslu juga merupakan lembaga publik,” ucap Rani.

Polisi juga, kata Ketua DPC PPP Kota Medan itu, harus mengungkapkan siapa oknum caleg yang menyebut dirinya sebagai korban pemerasan anggota Bawaslu tersebut.

“Jangan hanya terduga pelaku ini saja yang diungkap, oknum caleg yang mengaku korban pemerasan ini juga harus diungkap siapa orangnya, kenapa dia diperas dan seterusnya. Jadi, kasus ini bisa terang benderang,” ujarnya.

Kemudian, lanjut Rani, Ketua Bawaslu Kota Medan, David Reynold juga tidak boleh bungkam atas kasus yang menimpa anggotanya tersebut. “Ketua Bawaslu harus menegaskan bahwa ini adalah perbuatan oknum, bukan lembaga. Bawaslu harus mempertahankan kepercayaan masyarakat kepada mereka sebagai lembaga yang memastikan jalannya Pemilu secara adil dan terbuka,” katanya. (AR)

 

Tinggalkan komen

Alamat email anda tidak akan disiarkan.