MEDAN – Anggota DPRD Kota Medan dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS), Zulham Efendi, mengatakan lunturnya nilai pendidikan sebabkan terjadinya tawuran di Medan utara. Selain itu juga telah lunturnya nilai-nilai keteladanan dan etika.
Zulham Efendi mengatakan, lunturnya nilai pendidikan sebabkan terjadinya tawuran di Medan utara itu disampaikannya kepada wartawan di Medan, Rabu (9/10/2024).
Jika ditelaah, kata Zulham, memang banyak faktor menjadi pemicu tawuran di Medan Utara. Mulai dari masalah kesenjangan ekonomi, kemiskinan, narkoba dan lainnya. “Tapi saya melihat yang paling utama adalah faktor lunturnya nilai-nilai pendidikan, keteladanan, juga etika,” ungkapnya.
Seharusnya, kata Zulham, pendidikan, keteladanan dan etika memainkan peran penting dalam mengurangi atau bahkan mencegah terjadinya tawuran. “Ke depan, ini menjadi perhatian serius, di mana lembaga pendidikan khusunya di Medan Utara bisa maksimal dalam memberikan penguatan tentang pentingnya menjaga ketertiban dan ketentraman,” ungkapnya.
Maka dari itu, kata Zulham, nilai-nilai pendidikan dan keteladanan sangat penting. Sebab, terjadinya tawuran sering kali di karenakan faktor-faktor seperti kurangnya pemahaman tentang nilai-nilai sosial, rendahnya tingkat kedisiplinan serta minimnya pengaruh positif dari lingkungan.
“Dengan adanya pendidikan yang baik, generasi muda akan lebih memahami hukum dan etika dalam masyarakat. Mereka akan memahami konsekwensi dari tindakan negatif, seperti tawuran serta memiliki pemahaman lebih mendalam tentang cara-cara alternatif dalam menyelesaikan konflik,” bebernya.
Zulham mengaku, miris melihat masih terjadinya aksi tawuran antar warga di wilayah Medan Utara. Hal ini, katanya, menjadi bukti melemahnya nilai-nilai ke teladanan. “Kita tidak perlu saling menyalahkan dan lempar tanggung jawab. Kita warga Medan Utara bisa memberikan nilai-nilai keteladanan kepada generasi muda tentang pentingnya kebersamaan. Ini yang sudah hilang di masyarakat kita,” katanya.
Tidak kalah penting dalam menyelesaikan persoalan ini, tambah Zulham, adalah kehadiran keluarga dalam tumbuhkembangnya generasi muda. “Muara dari semua ini adalah keluarga. Penguatan keluarga dalam menyelesaikan persoalan tawuran ini menjadi paling utama. Keluarga menjadi proteksi paling ampuh dalam persoalan ini,” jelasnya. (AR)