BAHOROK – Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut menggerebek Diskotek Blue Sky yang berada di Bukit Lawang, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat.
Informasi yang dihimpun redaksi, penggerebekan tempat hiburan malam yang tak mengantongi izin ini, dilakukan pada Sabtu (31/5/2025) malam.
Hasilnya, 9 orang diamankan polisi dalam penggerebekan tersebut. Satu diantaranya pemilik Diskotek Blue Sky berinisial HG.
Bahkan disebut-sebut polisi juga menyita barang bukti (BB) narkoba jenis ekstasi dan happy five (H5) sebanyak lima papan.
Direktur Reserse Narkoba Polda Sumatera Utara, Kombes Pol Jean Calvin Simanjuntak saat dikonfirmasi membenarkan penggerebekan tersebut.
Tak hanya itu, alumni Akpol 1999 juga membenarkan jika pemilik Diskotek Blue Sky berinisial HG turut ikut diamankan.
“Ya betul, sedang dalam proses pengembangan,” ujar pria yang sebelumnya menjabat senagai Analis Kebijakan Madya Bidang Pidnarkoba Bareskrim Polri, Senin (2/6/2025).
Sebelumnya, Diskotek Blue Sky di Bukit Lawang, Bahorok, Langkat, dapat disebut kebal hukum.
Pasalnya, keberadaan tempat hiburan malam itu masih bebas beroperasi meski ilegal atau tidak mengantongi izin operasional dari Pemerintah Kabupaten Langkat.
Hal tersebut merugikan pendapatan asli daerah Pemkab Langkat karena tidak dapat dipungut pajak hiburannya.
Rabu (28/5/2025) lalu, tempat disko yang disinyalir milik salah satu oknum Ketua Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) itu menggelar acara cukup meriah.
Manejemen Diskotek Blue Sky mengundang wanita disc jockey (DJ) asal Kota Medan. Dengan biaya tiket masuk Rp 60 ribu, pengunjung disebut membludak meramaikan dan memeriahkan kegiatan tersebut.
Sumber di Bahorok membeberkan, kondisi pengunjung di Diskotek Blue Sky padat merayap.
“Kondisi saat event sama seperti biasa, masih ramai dikunjungi,” kata sumber, Minggu (1/6/2025).
Bahkan, kata sumber, peredaran narkotika jenis pil ekstasi pun masih bebas di lokasi tersebut.
“Obat (pil ekstasi) masih beredar, seperti kebal hukum. Harga jualnya pun sama, Rp 250 ribu sampai Rp 300 ribu,” kata sumber.
Meski sudah dilakukan razia oleh Polsek Bahorok, hal tersebut tak menyurutkan semangat Manajemen Diskotek Blue Sky untuk tetap beroperasi.
“Razia yang dilakukan polsek gak laku sama diskotek blue sky. Buktinya masih bebas buka sama seperti sebelum-sebelumnya,” ujar sumber.
Dugaan razia yang dilakukan Polsek Bahorok hanya skenario belaka pun menunjukkan kuat kebenarannya. Karenanya muncul dugaan, peredaran pil ekstasi di Diskotek Blue Sky dikendalikan oleh oknum aparat penegak hukum.
“Razia kemarin benar-benar skenario, hal itu terbukti dengan melihat Diskotek Blue Sky masih tetap beroperasi seperti biasa,” tegasnya.(red)