SIMALUNGUN – Seorang siswa SMP berinisial F (14) yang tewas di rumahnya di Kelurahan Perdagangan I, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun. Korban tewas dengan kondisi kepala tertutup kantong plastik tergeletak di atas tempat tidur kamarnya. Kejadian serupa ini mirip K
Kematian Diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) berinisial ADP dengan wajah terlilit lakban.
Kepala Seksi Humas Polres Simalungun, AKP Verry Purba menjelaskan F diketahui tewas di dalam kamarnya, pada Rabu malam, 6 Agustus 2025. Saat korban hanya seorang diri rumahnya. Karena, orang tuanya sedang pergi ke Berastagi, Kabupaten Karo.
Verry mengatakan menerima laporan temuan mayat siswa kelas IX SMP itu, langsung turun melakukan olah TKP dan saksi-saksi. Lalu, mengevakuasi rumah sakit untuk dilakukan autopsi.
“Pengecekan TKP ini dihadiri secara lengkap oleh jajaran pimpinan Polres Simalungun bersama tim teknis,” ucap Verry, Jumat 8 Agustus 2025.
Verry menjelaskan kronologi ditemukan mayat siswa SMP itu, berawal orang tua F pergi ke tempat saudaranya di Berastagi, Kabupaten Karo sejak Senin 4 Agustus 2025, lalu. Ibu korban tidak bisa menghubungi anaknya melalui telepon seluler. Lalu minta tolong paman korban, berinisial S untuk mengecek rumah mereka.
“Ibu korban meminta bantuan pamannya yang tinggal tidak jauh dari rumah untuk mengecek kondisi anaknya,” ucap Verry.
Kemudian, S mendatangi rumah korban memanggil F, namun tidak ada sahutan dari dalam rumah meskipun lampu depan masih menyala. Setelah mendapat izin ibu korban untuk membuka pintu secara paksa, saksi bersama dua orang lainnya berhasil masuk ke dalam rumah dan mencium bau bangkai.
“Ketika saksi mengecek ke dalam kamar, ditemukan sesosok mayat tergeletak di tempat tidur dengan kepala tertutup plastik putih,” jelas Verry.
Korban diketahui tinggal bersama ibu dan kakaknya dalam satu rumah, sedangkan orang tuanya telah bercerai. Saat ibu dan kakak pergi ke Berastagi, korban ditinggal dalam keadaan sehat dan dititipkan kepada pamannya yang tinggal tidak jauh dari rumah mereka.
Hasil pemeriksaan di TKP menunjukkan korban ditemukan dalam keadaan telentang di tempat tidur dengan kedua kaki ke lantai, mengenakan baju kaos lengan panjang warna putih dengan lengan biru bertuliskan ‘Berastagi’, dan kepala tertutup plastik asoy warna putih.
“Informasi yang beredar bahwa korban diikat tidak benar, namun memang benar kepala korban ditutup plastik,” kata Verry.
Mengenai dugaan pembunuhan, AKP Verry Purba menegaskan belum ditemukan indikasi tersebut karena situasi rumah tertutup rapat dari dalam dan pintu kamar terkunci dari dalam.
“Untuk penyebab kematian yang pasti, pihak kepolisian masih menunggu hasil autopsi dari Rumah Sakit Djasamen Saragih Kota Pematang Siantar,” ungkap Kasi Humas.
Tim penyidik saat ini, masih melakukan pemeriksaan terhadap seluruh keluarga dan saksi-saksi, termasuk teman-teman korban serta perangkat elektronik korban seperti handphone dan laptop.
Disisi lain, dalam penemuan mayat siswa SMP itu, tidak ada ditemukan barang-barang di dalam rumah korban yang berhilangan.
“Ada juga dugaan bahwa korban berniat bunuh diri, namun masih didalami lebih lanjut jika itu benar dan apa penyebabnya,” ungkap Verry menjelaskan arah penyelidikan.(*)