LIMAPULUH – Komplotan perampok sindikat antar provinsi diringkus Satreskrim Polres Batubara.
Lima orang sindikat yang mengaku-ngaku aparat kepolisian ini, nekat membawa pistol mainan untuk mengelabui para korban.
Tiga dari lima pelaku bahkan dihadiahi timah panas oleh petugas karena nekat melawan dan nyaris membahayakan petugas saat diamankan.
Kasat Reskrim Polres Batubara, AKP Irfan Mochammad Nur Alireja menjelaskan, lima tersangka melakukan aksinya di dua lokasi berbeda.
“Kami mengamankan lima orang tersangka dalam dugaan perampokan terhadap supir truk di Kabupaten Batubara,” kata AKP Irfan, Sabtu (6/4/2024).
Lanjutnya, kelima tersangka sempat melakukan aksinya di Kabupaten Asahan, namun gagal.
“Jadi, pengakuan mereka sempat melakukan aksinya di Asahan, dan selanjutnya di Kabupaten Batubara,” kata Kasat.
Katanya, modus para pelaku nekat melakukan aksinya dengan berpura-pura menjadi polisi untuk menggeledah narkotika.
“Dengan menggunakan pistol mainan, mereka berpura-pura menjadi polisi, kemudian berpura-pura menggeledah narkotika. Korban atau supir dikat dengan dan mata ditutup dengan lasiban,” jelasnya.
Kemudian, dengan mata dan tubuh terikat, korban diturunkan di pinggir jalan.
“Pelaku kembali dan membawa truk beserta buah sawit dengan berat delapan ton,” katanya.
Pelaku berhasil diamankan di Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, dan saat ini sudah diamankan di Polres Batubara untuk dimintai keterangan.
Atas perbuatannya, kelima tersangka dijerat pasal 365 ayat 2 KUHPidana, dengan ancaman pidana 12 tahun.
Sebelumnya, S warga Sei Piring, Kabupaten Asahan menjadi korban kekerasan dan penculikan yang dilakukan komplotan perampok di Jalan Lintas Sumatera, Desa Pulau Maria, Kecamatan Teluk Dalam, Kabupaten Asahan, Kamis (21/3/2024) malam.
S diikat dan sempat menjadi tawanan para pelaku, setelah akhirnya di buang di pinggir jalan Lintas Sumatera.
Saat di konfirmasi tribun-medan.com, Kasi Humas Polres Asahan, AKP Doli Silaban mengaku saat ini tim gabungan satreskrim Polres Asahan dan unit reskrim Polsek Air Batu masih menyelidiki perkara ini.
“Tim saat ini masih mendalami, penyelidikan dilakukan untuk mengungkap para pelaku,” ujar AKP Doli Silaban, Jumat (22/3/2024).
Lanjut Doli, petugas mendapatkan beberapa petunjuk dari keterangan korban.
“Korban S yang saat itu sedang berada di TKP menunggu temannya yang beriringan dikarenakan temannya mengalami pecah ban mobil. Tidak lama setelah itu, ternyata ada satu unit mobil avanza mendatangi korban,” ujar Doli.
Lanjut Doli, dari dalam mobil keluar dua orang pria yang tidak dikenali korban memaksanya masuk ke dalam mobil tersebut.
“Didalam ada tiga orang lainnya, sehingga ada sekitar lima orang. Kemudian, korban dianiaya dan barang-barang korban diambil,” jelasnya.
Sementara, dalam beberapa kasus kekerasan yang dialami oleh supir truk, kerap keluar ciri-ciri pelaku menggunakan mobil toyota avanza putih.
Salah seorang supir truk, Cincu mengaku setidaknya sudah ada tiga kasus yang dengan ciri-ciri pelaku serupa.
“Kemarin yang didepan makam pahlawan, korban kakinya di kelewang, mobil avanza putih. Kemudian, di Air Batu dekat masjid, informasi grup kami (supir truk) juga gitu, mobil avanza putih. Ini, kejadian lagi avanza putih,” katanya.
Ia berharap, petugas dapat segera mengungkap perkara ini. Sebab, menurutnya kasus ini menjadi momok bagi para supir truk.(*)