Lintas Mengabarkan

24 Warga Yahukimo Tewas, Wapres: Bukan Kelaparan

JAKARTA – Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin mengatakan 24 warga di wilayah Distrik Amuma, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, meninggal dunia bukan karena kelaparan. Ma’ruf menyebut di Yahukimo memang saat ini tengah terjadi kekurangan pangan.

“Menurut Bupati Yahukimo ya itu tidak ada yang mati kelaparan bahwa di sana ada kekurangan pangan iya ada,” kata Ma’ruf Amin selepas acara Gerakan Nasional Ketahanan Pangan TNI di Bekasi, Rabu (1/11/2023).

Ma’ruf Amin menjelaskan penyebab meninggalnya 24 warga di wilayah Distrik Amuma saat ini tengah ditangani Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) bersama TNI. Dia juga menyebut pemerintah akan memprioritaskan ketahanan pangan di wilayah Papua.

“Itu sudah diatasi dan sudah dari pihak PMK sudah melakukan bersama dengan Panglima dan tentu masalah ke depannya, masalah pangan di sana, ketahanan pangan di Papua, akan menjadi prioritas,” kata Ma’ruf Amin.

Seperti diketahui, wilayah Distrik Amuma, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, dilanda bencana kelaparan yang disebabkan oleh kekeringan dan gagal panen akibat cuaca ekstrem. Polda Papua mengirimkan bantuan berupa 4 ton beras dan mi instan.

“Kami berharap bantuan ini akan memberikan bantuan yang signifikan kepada masyarakat yang terdampak,” kata Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri dalam keterangan dari Polda Papua, Kamis (26/10).

Menurut informasi yang didapat dari Tim Tanggap Darurat Pemda Yahukimo, sejak Agustus 2023 sampai saat ini, tercatat 24 orang meninggal dunia dari 13 kampung yang terletak di Distrik Amuma dengan penyebab kematian yang bervariasi, yakni akibat sakit dan lansia di tengah bencana kelaparan ini.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Yahukimo, Papua Pegunungan, menyatakan saat ini tidak ada bencana kelaparan yang menyebabkan kematian massal di Distrik Amuma. Dia juga menjelaskan data kematian di wilayah itu ada di rentang waktu Februari-Oktober 2023.

“Berdasarkan data yang diperoleh oleh tim di lapangan bahwa tidak ada bencana kelaparan yang menyebabkan kematian massal pada Rabu, 25 Oktober 2023,” kata Bupati Yahukimo Didimus Yahuli seperti dilansir Antara, Kamis (25/10).

Menurut Yahuli, dalam rentang waktu Februari hingga Oktober 2023, jumlah kematian di Distrik Amuma sebanyak 22 orang, yang terdiri dari 11 orang dewasa, termasuk 4 lansia, dan 11 anak-anak.

“Sehingga kami memastikan bahwa angka kematian di Distrik Amuma tidak dilatarbelakangi dari banyak keluhan seperti malaria dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)” ujarnya.

Muhadjir Belum Bisa Simpulkan Kelaparan
Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan pihaknya bakal memastikan penyebab meninggalnya 24 warga di Distrik Amuma. Muhadjir menilai saat ini belum dapat dikategorikan warga meninggal itu akibat dari kelaparan.

“Akan kita lihat apakah itu kematian biasa ataukah kematian yang memang karena kelaparan atau sebab yang lain,” ujar Muhadjir di Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Senin (30/10).

Menurutnya, warga meninggal itu dalam rentang waktu yang tidak bersamaan. Jadi, kata dia, saat ini penyebab meninggal akibat kelaparan masih dalam dugaan.(bil)

Tinggalkan komen

Alamat email anda tidak akan disiarkan.