Lintas Mengabarkan

Ibu Bunuh Anak Kandung Umur 1 Bulan

LABURA – Warga Desa Bangun Rejo Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) geger. Pasalnya mereka menemukan bayi yang tewas disembelih, Senin (23/9/2024) pagi.

Bayi yang baru berusia sebulan itu disembelih oleh ibunya sendiri, YN (34). Darah segar masih mengalir dari leher sang bayi.

Seorang tetangga korban mengatakan, pagi tadi tiba-tiba YN keluar rumah menemui tetangga sambil mengatakan, ”Kalian lihat anakku”.

Warga pun spontan masuk ke dalam rumah YN dan melihat bayi laki-laki berlumuran darah di lantai. Juga ada parang dan kampak disekitar bayi itu.

Melihat ini, warga segera melarikan bayi tersebut ke rumah sakit. Sementara YN, ibu tiga anak ini pingsan. Peristiwa ini lalu diberitahu pada suami YN yang sedang bekerja.

Pelaku Diamankan

Polres Labuhanbatu mengamankan YW (33) seorang ibu yang diduga telah tega membunuh anak kandungnya di Dusun III, Desa Bangun Rejo, Kecamatan Na IX-X, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura)

Tragedi ini terjadi pada hari Senin, 23 September 2024, sekitar pukul 09.30 WIB. Pelaku diduga kuat telah menggorok leher anak balitanya yang masih berusia 18 hari, MA.

Menurut informasi dari kepolisian, pelaku menggorok leher anaknya setelah selesai memandikan korban. Ia kemudian mengambil parang dan kapak dari dapur, lalu dengan tega memotong leher anaknya hingga korban tewas seketika.

Seorang tetangga, Muharni, yang pertama kali menyadari kejadian ini setelah mendengar Yeni berkata, “Tengok anakku, lihat anakku itu.”

Masyarakat sekitar yang mendengar teriakan dari Muharni berkerumun dan menemukan korban sudah tak bernyawa di atas tempat tidur dengan luka robek di bagian leher.

Barang bukti berupa 1 buah kapak, 1 parang, serta tilam bayi ditemukan di tempat kejadian.

Kapolres Labuhanbatu, AKBP Bernhard L. Malau melalui Kasi Humas AKP Syafrudin dalam keterangannya menyatakan sangat prihatin atas kejadian ini.

“Kejadian ini sungguh tragis dan melampaui batas kemanusiaan. Kami langsung bergerak cepat setelah mendapat laporan dari warga, dan pelaku juga telah kami amankan dan kami akan dalami lebih lanjut terkait psikologis kejiwaan pelaku,” ujar Kasi Humas.

Motif sementara yang berhasil digali oleh pihak kepolisian mengungkapkan kalau pelaku kecewa karena anak yang dilahirkannya adalah seorang laki-laki. Pelaku diakui sangat menginginkan seorang anak perempuan.

Saat ini, jenazah korban sudah dibawa ke RSUD Rantau Prapat untuk dilakukan otopsi lebih lanjut, sementara pelaku sudah diamankan dan dibawa ke Polres Labuhanbatu untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Kasus ini mengundang duka mendalam bagi masyarakat sekitar dan menjadi peringatan bagi semua pihak untuk selalu peka terhadap kondisi psikologis individu di lingkungannya, terutama para ibu yang baru melahirkan.(*)

Tinggalkan komen

Alamat email anda tidak akan disiarkan.