Masyarakat Pancur Batu Sampaikan Aspirasi & Hancurkan Barak Narkoba, Masyarakat : Bandar judi merajalela
PANCURBATU – Masyarakat Pancur Batu didominasi emak-emak merupakan pedagang di Pasar Pancur Batu di Desa Namo Simpur, Kecamatan Pancur Batu mengeluh ke Polsek Pancur Batu, Rabu (2/9). Kepada petugas disana, mereka mengaku kerap menjadi korban pencurian akibat maraknya aktivitas narkoba di Pancur Batu.
“Kami datang kesini karena kami resah. Kami selalu menjadi korban pencuriaan, dari cabe, bawang hingga sanyo (mesin air),”kata Erlina Boru Ginting kepada wartawan, Rabu (10/2).
Meski kerap kehilangan, lanjut dia, mereka kerap tidak bisa membuat laporan ke Polsek Pancur Batu karena alasan tidak mencukupi usur pindana sesuai peraturan Mahkamah Agung.
“Selalu dibilang tipiring, karen kerugian tidak di atas 2 juta. Jadi mau cemana kami ini. Selalu saja laporan kami ditolak. Kami minta keadilan, masak bandar narkoba selalu menang,” ucap pria tua itu.
Sementara itu, di lokasi yang sama, puluhan warga Dusun Namo Salak, Desa Lama, Kecamatan Pancur Batu juga mendatangi Polsek Pancur Batu. Disana, mereka juga mengaku telah menghancurkan barak narkoba yang kerap meresahkan di kampung mereka. Sebab selama ini, laporan mereka selalu diabaikan oleh Polsek Pancur Batu.
“Kami hancurkan bang, karena lokasi itu sangat meresahkan. Jadi kami hancurkan ramai-ramai,” ucap mereka dihadapan personel Polsek Pancur Batu.
Saat proses penghancuran barak narkoba itu, sebut dia, mereka turut menemukan sejumlah alat hisap sabu (bong) berserakan di lokasi. Sedangkan bandar narkoba yang saat itu diduga sedang piket (jual sabu) kabur melairikan diri.
“Kabur pas mau kami tangkap. Tadinya mau kami serahkan ke polsek. Tapi dia berhasil kabur makanya kami hancurkan aja barak tempat dia jual sabu,” seru mereka.
“Nama bandar narkobanya A Bangun. Jadi kami minta tangkap dia, proses hukum,”timpal dia.
Taklama berselang, Kapolsek Pancur Batu AKP Krisnat menghampiri masyarakat yang datang. Disitu Krisnat bertanya maksud kedatangan masyarakat ke Polsek Pancur Batu.
“Ada apa ramai-ramai, ada apa,” katanya kepada masyarkat.
Masyarakat pun menjawab, jika kedatangan mereka ingin menyampaikan aspirasi soal aktivitas narkoba di kampung mereka yang kian merajalela.
“Narkoba marak pak di kampung kami. Kami pedagang selalu menjadi korban pencurian. Barang – barang dagangan kami hilang pak, cabe, bawang bahkan sampai sanyo hilang semua. Tapi laporan kami tidak pernah diterima dengan alasan tipiring,” ucap dia.
Mendengar itu, Krisnat mengaku baru beberapa bulan di Polsek Pancur Batu. Ia juga menegaskan jika laporan masyarakat pasti akan selalu diterima.
“Laporan itu berbeda-beda. Kalau yang dilaporkan topiring prosesnya berbeda. Pun begitu jika ada masalah, laporan ke Polsek Pancur Batu. Pasti diterima,” tandasnya.(ahmad)